Kamis, 31 Desember 2015

Wisata Taman Kota & Ruang Terbuka di Malang

1. Tarekot (Taman Rekreasi Kota)

 

Tarekot  

 

Taman Rekreasi Kota Malang atau Tarekot terletak tepat di jantung kota, tepatnya di belakang Gedung Balaikota Malang. Taman ini dibangun bertujuan untuk memfasilitasi keinginan masyarakat Malang akan tempat rekreasi di tengah kota yang memadai dan terjangkau.

Tarekot ini tidak hanya memiliki sarana permainan untuk anak-anak, tetapi juga terdapat sarana olahraga (joging track, kolam renang, area senam bersama), sarana pendidikan (koleksi flora dan fauna), serta sarana belanja (stand produk unggulan dan stand makanan khas Malang). Berekreasi ke Taman Rekreasi Kota Malang tidak hanya menyenangkan, tetapi juga menyehatkan dan dapat menambah pengetahuan.

Namun sayangnya kondisi Tarekot kurang diperhatikan sehingga banyak fasilitas yang rusak dan tidak layak pakai lagi. Bahkan koleksi satwa yang ada di sini juga sudah banyak yang mati. Padahal tempat rekreasi ini bisa menjadi alternatif warga Malang yang ingin berwisata murah dan dekat.

2. Alun-Alun Kota Malang

 

 alun alun kota malang 

 

Alun-alun kota Malang adalah satu dari dua alun-alun yang dimiliki Malang. Alun-alun ini juga disebut dengan Alun-alun Jami' karena letaknya tepat di depan Masjid Jami' yang merupakan masjid kebanggaan warga Malang. Sedangkan alun-alun yang satunya lagi bernama Alun-Alun Bundar karena memang bentuknya lingkaran dan alun-alun ini terletak tepat di depan Balai Kota.

Alun-alun kota Malang merupakan ikon kota Malang yang juga sebagai tempat rekreasi yang tidak pernah sepi. Ada saja rombongan atau perorangan yang datang ke alun-alun ini. Mungkin karena letaknya yang strategis juga, tepat di jantung kota Malang dan dikelilingi oleh beberapa pusat perbelanjaan terkemuka seperti Ramayana, Sarinah, Mitra, Gajah Mada Plaza serta Malang Plaza. Selain itu, alun-alun ini juga berlokasi dekat dengan instansi pemerintahan serta beberapa fasilitas umum seperti hotel, kantor pos, bank, masjid, dan gereja.

Banyak yang bisa Ngalamers nikmati di alun-alun ini, salah satunya adalah air mancur dari kolam yang terletak tepat di tengah-tengah alun-alun. Saat weekend menjelang, alun-alun ini akan semakin bertambah ramai dengan remaja yang sedang berpacaran. Banyak orang berjualan juga disekitarnya, jadi Ngalamers sekalian tidak perlu khawatrir bakal kelaparan. Tapi yang perlu diperhatikan adalah kebersihan alun-alun, karena ternyata masih banyak pengunjung yang membuang sampah tidak pada tempatnya. Padahal hampir di setiap sudut alun-alun telah tersedia tempat sampah.

 

3. Alun-Alun Tugu

 

Alun-alun Tugu   

 

 

 

 

 

 

 

Alun-Alun Tugu Kota Malang sering juga disebut sebagai Alun-alun Bundar karena memang berbentuk lingkaran. Dibangun pada masa pemerintahan kolonial Belanda, alun-alun ini memiliki sebuah tugu yang berdiri kokoh. Tugu yang menjadi kebanggaan Kota Malang ini dulunya merupakan Taman Gubernur Jendral Hindia Belanda J.P. Zoen Coen.

Dikelilingi oleh taman berbunga yang sangat indah serta beberapa pohon Trembesi, tepat di bawah tugu terdapat kolam yang penuh dengan bunga teratai yang selalu mekar. Tepat terletak di depan gedung Balai Kota Malang, Alun-Alun Bundar ini kerap menjadi lokasi untuk sesi foto pra-wedding. Tidak heran memang karena keindahan taman alun-alun Tugu ini memang begitu mempesona.

Meskipun terletak di tengah kota yang seharusnya di penuhi dengan polusi, tetapi udara segar khas Kota Malang tetap bisa Ngalamers rasakan. Selain terletak tepat di depan Kantor Balai Kota, Alun-Alun Tugu Kota Malang juga terletak dekat dengan beberapa sekolah menengah atas seperti SMA 1 dan SMA 4, kantor DPRD Kota Malang, Hotel Tugu, serta stasiun kereta api kota Malang. Ngalamers juga tidak akan butuh waktu lama untuk menuju beberapa pusat perbelanjaan seperti Ramayana, Mitra, Gajahmada, Sarinah, Malang Plaza, atau Matahari Department Store. Selain itu, Ngalamers hanya perlu untuk berjalan 5 menit untuk sampai di pasar hewan dan pasar bunga.

Waktu paling pas untuk datang ke alun-alun ini adalah pada pagi atau sore hari dimana sering terdapat banyak orang melakukan aktivitas olahraga. Jika malam hari alun-alun tugu akan disinari berbagai macam warna lampu yang semakin menambah keindahan alun-alun ini.

4. Hutan Kota Malabar

Picture  

 

Kita melihat kota Malang saat ini telah berkembang dengan pesatnya. Lihat saja makin banyaknya pertokoan baru, makin banyak pula kendaraan bermotor yang berlalu-lalang di jalan raya. Hal ini membuat kota Malang berkembang di bidang ekonomi. Namun hal ini mempunyai efek samping, yaitu makin sempitnya lahan yang digunakan sebagai peresapan air, makin sedikit pohon-pohon sehingga Malang saat ini menjadi makin panas.

Ada lahan di jalan Malabar, yang "disisihkan" oleh Pemkot Malang dan dijadikan sebagaiHutan Kota. Hal ini patut diacungi jempol untuk Pemkot Malang, karena banyak alih fungsi Ruang Terbuka Hijau menjadi gedung-gedung dan mall-mall. Seperti MOG dan MATOS. Kita pasti ingat, MOG dibangun diatas lahan lapangan hijau stadion Gajayana. Dan MATOS dibangun di atas taman yang cukup luas. Dan masih banyak lagi gedung-gedung yang dibangun di atas taman atau ruang terbuka lainnya, yang seharusnya tidak dijadikan sebagai pusat perbelanjaan, mengingat  pada awalnya Malang dibuat sebagai kota peristirahatan dan sekarang Malang dijadikan kota Pendidikan.

Hutan Kota Malabar ini ada di jalan Malabar, arah timur dari gereja jalan Ijen. Hutan Kota ini luasnya adalah 16.718m2*. Di tengah Hutan Kota Malabar terdapat kolam air yang konon menjadi sumber untuk mengairi taman-taman di kota Malang.

Begitu masuk ke dalam Hutan Kota Malabar ini, mulai terasa hawa yang sejuk dan terdengar kicauan burung. Hutan Kota Malabar ini sudah mulai lebat pohonnya, sehingga berada di dekatnya pun akan terasa hawa yang segar.

Sebagai lahan penghijauan yang berlokasi di tengah kota ini, selain sebagai paru-paru kota Malang, Hutan Kota Malabar ini sebenarnya dapat juga dijadikan sebagai alternatif tempat rekreasi yang murah. Seharusnya, pihak pemerintah daerah Malang lebih memperhatikan keserasian, kenyamanan, dan keindahan Hutan Kota ini.

Sebagai contoh, di sisi utara timur Hutan Kota ini, ada beberapa bangunan semi permanen yang dijadikan sebagai warung. Hal ini dapat mengurangi keindahan dari hutan kota ini. Yang akankah lebih indah dan lebih baik lagi jika warung-warung itu dibuatkan bangunan semacam pujasera atau apalah yang tidak mengurangi keindahan hutan kota sekaligus pengunjung dapat lebih memanfaatkan dan berinteraksi dengan hutan kota, sebagai wahana berlibur dan belajar

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar